Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Menguji Sisi Liar Toyota All New Sienta

Batu – Melibas jalanan padat Surabaya di pagi hari bukan hal yang menantang bagi Toyota All New Sienta. Maklum jalanan dengan kontur rata dan terkadang bergelombang menjadi makanan empuk bagi mobil yang dijuluki multi-active vehicle (MAV). Intinya suspensi Sienta dan hembusan AC dari depan dan tengah, mampu memberikan kenyamanan bagi penumpang di dalamnya.

Lalu bagaimana jika Auto2000 Jatim menantang rekan-rekan media untuk menggunakan Sienta menuju Gunung Banyak, Batu?
Tampaknya inilah kesempatan emas untuk membuktikan ketangguhan mesin maupun tingkat kenyamanan Sienta melibas jalanan tanah yang menanjak khas pegunungan.

Mengusung tagline ‘Unlock Your Playground’, Sienta memang wajib diuji di segala kondisi jalanan. Tipikal masyarakat Indonesia yang gemar berwisata ke berbagai tempat bersama anggota keluarga, menjadi menu wajib bagi Sienta untuk membuktikannya.

Tak perlu lama, Otoplasa pun bermesraan dengan Sienta tipe V bertransmisi manual 6 percepatan. Sebetulnya ada pilihan yang matic CVT, tetapi itu nanti saja saat perjalanan pulang ke Surabaya.

Posisi mengemudi
Memasuki kabin Sienta sungguh telah terasa aroma kenyamannya. Pandangan ke depan terasa luas dan saat melihat ke spion kiri kanan, pilar A tidak terlalu mengganggu. Desainnya benar-benar dipikirkan secara matang oleh Toyota sehingga nyaris tak ada blind spot di sekitar pandangan pengemudi.

Performa mesin
Jangan ragukan performa mesin 1.500 cc dual VVT-i berkode 2NR-FE. Suara mesinnya sangat halus dan nyaris tak terasa getarannya di dalam kabin. Satu hal yang patut diingat saat menghidupkan mesin, mengusung sistem engine start stop, maka cukup ditekan tombol yang terletak di dashbor bagian kanan dengan menginjak pedal kopling.

Alasan injak kopling ini dimaksudkan demi keamanan. Di mobil konvensional tanpa tombol start stop, mobil bakal meloncat saat mesin dihidupkan ketika gigi transmisi tidak di posisi netral. Namun bila ini diterapkan pada Sienta, tidak bakalan ada entakan karena mesin tidak akan mau hidup jika kopling belum diinjak.

Nah tiba saatnya menguji performa mesin. Jujur, konsekuensi mengusung 6 tingat percepatan, maka deretan angka dari 1-2-3-4-5-6 beserta huruf R terlihat jelas di tuas persneling. Bagi yang terbiasa sistem manual dengan posisi R (mundur) di sebelah kanan, jangan bingung dengan transmisi Sienta. Meski kini R ada di sebelah kiri, tetapi mobil bisa dikemudikan mundur bilamana gelang cincin di tuas persneling diangkat ke atas, digeser ke kiri setelah itu ke depan. Menggerakkan mobil mundur pun bukan hal yang sulit.

Oke, kini masuk ke gigi 1. Selama cincin tuas persneling tidak diangkat, masuk ke posisi 1 sangat mudah. Berpindah ke posisi 2 juga demikian. Bahkan Otoplasa merasakan nafas di gigi 2 lumayan panjang. Terlalu senyapnya performa mesin, gigi 2 mampu diajak akselerasi hingga kecepatan 70 km/jam. Sadar bahwa akselerasi mobil berpenggerak roda depan ini lumayan responsif, masuk gigi 3 pun tak terasa kecepatan sudah mendekati 90 km/jam.

Responses (2)

  1. hindari pembelian sienta matik , sy pemilik toyota sienta type V th.2016 tp pembelian baru serta pemakaian di th.2017, kami (sy,istri ,3anak dan 1asistent) sangat trauma dalam perjalanan menuju pelabuhan ratu via cikidang menggunakan toyota sienta , karena ketika menanjak mobil hampir gak kuat naik, ( kecepatan sama seperti seorang nenek2 berjalan atau 50m/5 menit ) kami sekeluarga terus berdoa ,kemudian kami mematikan AC dan akhirnya mobil bisa berjalan kembali …. cek rutin sampai sekarang selalu di tunas toyota cinere, apa yg salah ? produksi mobilnya atau jalanannya ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *