Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Geliat Dolly Menuju Kampung Berdaya

Surabaya – Beberapa tahun lalu Dolly seakan menjadi buah bibir bagi para lelaki petualang yang singgah di Surabaya. Ketika itu kawasan prostitusi yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara, karena mampu menampung ribuan wanita penghibur.

Jujur sebutan Surabaya sebagai Kota Pahlawan seakan tersamar dengan keberadaan Dolly. Bayangkan di lokasi ritual pemuas syahwat tersebut dapat ditemui layanan 24 jam. Artinya siapa saja bisa sewaktu-waktu berkunjung tanpa mengenal jam.

Kini Dolly telah berubah. Hampir empat tahun ini, desahan kemaksiatan di Dolly dan Jarak berhenti berdenyut. Kawasan ini sudah lebih manusiawi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak henti-hentinya mendorong dan memompa semangat masyarakat setempat yang sebelumnya bergantung dari dunia hitam untuk bangkit dan berdaya secara mandiri. Sebagian warga di eks lokalisasi yang berada di Kecamatan Sawahan ini sudah bangkit dan terampil sehingga mampu memiliki sumber kehidupan yang baru, tentunya halal.

“Yang terpenting adalah anak-anak terselamatkan. Masa depan mereka masih panjang,” kata Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Sabtu (13/5).

Bila dulu Dolly menawarkan ‘shoroom’ yang berisi wanita-wanita penggoda, maka sekarang berganti. Salah satunya adalah gerai yang berisi produk buatan dan olahan warga eks lokalisasi. Gerai itu berlokasi di Gang Lebar B No 27 dan diberi nama DS Point.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *