Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Inilah Dampak Teknologi 5G Pada Otomotif

otoplasa.com – Saat ini kita bercengkrama dengan jaringan seluler 4G atau bahkan 4,5G. Bandingkan ketika dulu masih berkutat dengan GPRS, atau EDGE yang terkesan lemot bila menyaksikan tontonan Youtube. Namun berkat 4G akhirnya semua menjadi lebih indah, beragam informasi dan hiburan dapat kita peroleh lebih cepat.

Lalu bagaimana rencana gembar-gembor akan tibanya jaringan 5G?
Wouw bagi penikmat kecepatan data, mungkin ini berkah yang tiada tara. Bayangkan dengan 5G, kecepatan unduh bakal mencapai 10 Gbps atau 1000 kali lebih cepat dari sinyal 4G. Unduh film yang biasanya dalam beberapa menit, kini hanya cukup 10 detik!

Kecepatan data 5G inilah yang ke depannya bakal berperan penting pada mobil atau motor yang telah menerapkan sistem autonomous. Mereka akan saling berinteraksi dan memberikan info tentang beragam kondisi jalan di sekitarnya. Berkat data yang diperoleh secara cepat oleh masing-masing kendaraan, potensi terjadinya tabrakan bisa terhindarkan. Alhasil irama lalu-intas bakal memasuki keteraturan. Kita sebagai penumpang tak lagi strees dan pasrah menyerahkan sistem kemudi pada sistem autonomous yang berjalan.

Jaringan 5G sudah di depan mata

5G atau Autonomous dulu..?
Tapi bagaimana jika teknologi 5G lebih dulu datang dibandingkan kendaraan autonomous?
Khusus di Tanah Air, Otoplasa memperkirakan jaringan 5G telah di depan mata. Beberapa narasumber petinggi operator di sini, memastikan 5G tinggal menunggu waktu. Artinya bila 5G telah datang di Indonesia namun mobil autonomous belum ada, termasuk dengan kesiapan infrastruktur, dampaknya bisa berabe!

Pengemudi atau pengendara, bakal lebih sering kehilangan konsentrasi di jalan. Alih-alih memperhatikan kondisi jalan, mereka berpeluang mengalami distraksi atau pengalihan perhatian. Tontonan Youtube atau Netflix bakal lancar atau tanpa adanya buffer. Pengemudi bakal lebih tergoda menyaksikan layar head unit dan berdampak memperbesar peluang terjadinya kecelakaan!

Ingat, sekarang berapa banyak mobil-mobil yang berlalu-lalang di Indonesia telah menganut teknologi head unit yang mampu bersinkronisasi dengan perangkat Android maupun IOS. Padahal hampir sebagian besar belum ada teknologi autonomous. Jadi dapat dibayangkan saat 5G nanti telah datang, ancaman kecelakaan justru semakin membesar. Dan harap maklum bila petugas kepolisian segera menindak para pengemudi ataupun pengendara yang terlihat asyik memantau head unit, layar gps ataupun perangkat smartphone di era 5G.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *