Jepang (otoplasa.com) – Bila Honda memiliki tokoh legenda sang pendiri Soichiro Honda, demikian pula dengan Mazda. Pabrikan otomotif yang kini populer dengan gaungnya teknologi Skyactive, baru saja kehilangan Kenichi Yamamoto pada 20 Desember 2017 lalu. Dialah bapak mesin rotary Mazda yang meninggal di usia 95 tahun.
Berkat tangan dingin Yamamoto bersama 47 orang timnya yang disebut Ronin, akhirnya mesin rotary karya insinyur Jerman, Felix Wankel yang ditemukan pada 1924 menjadi lebih sempurna. Karena mesin itu pulalah, Mazda mampu mengejar kesetaraan dengan produsen otomotif lain sesama Jepang.
Ketika itu di tahun 1960, Kementerian Perdagangan dan Industri Jepang (MITI) menetapkan bahwa Toyota, Nissan, dan Isuzu akan menjadi satu-satunya pembuat mobil negara tersebut. Pernyataan MITI itu bagaikan petir di siang bolong, karena bakal menghambat produksi mobil Mazda yang ketika itu masih bernama Toyo Kogyo. Dampaknya jelas, masyarakat Jepang tentu akan lebih membeli mobil rekomendasi MITI!
Yamamoto bergerak cepak dengan menggenalkan Cosmo Sport dan teknologi rotary yang inovatif di jamannya. Hasilnya?
MITI pun percaya dan memberikan restu kepada Toyo Kogyo untuk sejajar dengan pabrikan yang lain.
Sukses Yamamoto inilah yang menjadi dasar dan menentukan jiwa Mazda. Kepeloporan dan kepemimpinannya menempatkan Mazda sebagai produsen mobil dengan beragam inovasi teknologi. Kendati terkesan bahwa Mazda mulai meninggalkan mesin rotary, namun ada jalan paralel lain yang ditempuh, yaitu teknologi Skyactive-X yang diklaim lebih mumpuni.
