Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

BPJS Jatim Tekor Rp 5 Triliun

otoplasa.com – Tahun 2018 seakan menjadi bukti bahwa terjadi perlambatan ekonomi. Tak ubahnya beberapa agen pemegang merek otomotif yang mengaku jualannya menurun, di bidang lain semisal kesehatan juga demikian. Contohnya adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jawa Timur yang selama 2018 membayar klaim sebesar Rp12 triliun.

Hanya saja pembayaran tersebut tak berbanding lurus dengan pendapatan premi. Dimana hanya mengumpulkan Rp 6,8 triliun. Artinya terjadi defisit sekitar Rp5 triliun. Defisit menjadi bukti bahwa kepatuhan peserta dalam membayar iuran sangat rendah.

Saat ini, jumlah total peserta BPJS Kesehatan Jatim sebanyak 26,5 juta. Dari jumlah itu, yang tingkat kepatuhan dalam pembayaran iuran adalah peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri. Tingkat kepatuhan dari peserta ini hanya 31 persen. Jumlah peserta PBPU di Jatim sebanyak 3,4 juta. Dari jumlah itu, mayoritas adalah peserta dengan fasilitas kelas tiga. Sementara peserta yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencapai 100 persen dan Penerima Upah (PU) sebesar 97 persen.

“Peserta mandiri yang tingkat kepatuhannya 31 persen, itu tergolong tinggi. Rata-rata di negara maju seperti Korea Selatan hanya 27 persen. Di Amerika Serikat juga hampir sama,” kata Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jatim Handaryo, Rabu (2/1) saat berbincang santai di hadapan media di Coffee Toffe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *